PROPOSAL
PENELITIAN
PERAN STRATEGIS SUNGAI BENAIN
DALAM PERDAGANGAN CENDANA ABAD XVII

OLEH
YULIANUS B. KOLO
JURUSAN
PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSA
CENDANA
KUPANG
2013
Judul :
Peran Strategis Sungai Benain Dalam Perdagangan
Cendana Abad XVII
Bidang
Kajian :Sejarah
Sosial
A.
Latar Belakang
Dalam sejarah Pulau
Timor dikenal sebagai penghasil cendana yang sangat laku di pasaran dunia. Para
pedagang dari Jawa, Malaka, Cina, Bugis, Makasar berlayar ke Timor dengan kapal
layar melintasi Laut Sabu,dan Laut Timor. Perahu-perahu dagang berlabuh di
bandar-bandar di pulau Timor. Bandar-bandar penting berada di Pantai Selatan
Timor, karena daerah penghasil utama cendana berada di hulu sungai-sungai yang
mengalir ke Laut Timor. Perahu para pedagang melayari laut Timor yang lebih
menggelora dan berlabuh di pelabuhan-pelabuhan di Pantai Selatan Timor.
Salah satu pelabuhan terpeting Mota Dikin
berada di muara sungai Benain. Sungai Benain merupakan sungai terbesar di Timor
yang daerah hulunya menjadi penghasil utama cendana. Cendana dari daerah hulu
sungai Benain diangkut melalui sungai Benain pada musim kemarau yang hampir
kering menuju muara. Keuntungan perdagangan cendana jatuh ke tangan penguasa
dan keluarganya.
Oleh karena itu siapa
penguasa yang mampu menguasai daerah strategis bagi perdagangan cendana akan
memperoleh kemakmuran berlipat ganda. Kemakmuran dari perdagangan cendana
menjadi modal dasar perluasan kekuasaan. Para migran dari seberang mampu
menguasai dan memanfaatkan daerah strategis perdagangan cendana, sehingga
mereka mampu membangun kerajaan besar.
Dalam kaitan perdagangan cendana menarik untuk
di bahas lebih rincii tentang: Peran Strategis
Sungai Benain dalam Perdagangan Cendana pada abad ke 17.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
uraian di atas maka yang menjadi permasalahan dalam penulisan ini adalah Bagaimana
peran Strategis sungai
Benain dalamperdagangan cendana pada abad
XVII?
C.
Tujuan dan Kegunaan
1.
Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka yang menjadi tujuan yang
ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peran strategis sungai Benain dalam
perdagangan cendana pada abad XVII.
2.
Kegunaan
Berdasarkan rumusan masalah di atasmaka yang menjadi kegunaan yang
ingin dicapai dalam penelitian ini adalah
a.
Sebagai bahan informasi bagi para peneliti di
bidang sosial dan politik
b.
Sebagai bahan
pelajaran umum tentang peranan sungai dalam perdagangan cendana.
D.
Tinjauan Pustaka
1.
Sejarah
Sejarah merupakan satu kajian untuk menceritakan
suatu perputaran jatuh bangunnya seseorang tokoh, masyarakat dan peradaban
(Herodotus 484 SM - 425 SM), E.H. Carr (28 June 1892 – 3 November 1982) dalam
buku teksnya What is History (1961) mengatakan Sejarah adalah dialog yang tak pernah selesai antara masa sekarang
dan lampau, suatu proses interaksi yang berkesinambungan antara sejarawan dan
fakta-fakta yang dimilikinya.
Selanjutnya
menurut Ayatullah Murthada Muthahhari, (1919) mendefinisikan sejarahke dalam tiga disiplin kesejarahan
yang saling berkaitan, yaitu:
a. sejarah tradisional (tarikh naqli)
adalah pengetahuan tentang kejadian-kejadian, peristiwa-peristiwa dan
keadaan-keadaan kemanusiaan di masa lampau dalam kaitannya dengan
keadaan-keadaan masa kini.
b. sejarah ilmiah (tarikh ilmy), yaitu
pengetahuan tentang hukum-hukum yang tampak menguasai kehidupan masa lampau
yang diperoleh melaluipendekatan dan analisis atas peristiwa-peristiwa masa
lampau.
c. filsafat sejarah (tarikh falsafi),
yaitu pengetahuan tentang perubahan-perubahan bertahap yang membawa masyarakat
dari satu tahap ke tahap lain, ia membahas hukum-hukum yang menguasai
perubahan-perubahan ini.
Sedangkan
menurut Gustafson, 1955 ; Sejarah merupakan puncak gunung pengetahuan manusia
dari mana perbuatan generasi kita mungkin scan dan dipasang ke dalam dimensi
yang tepat .
2.
Peranan
Friedman M, (1998 : 286) Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan pada seseorang
sesuai dengan posisi sosial yang diberikan baik secara formal maupun secara
informal. Peran didasarkan pada preskripsi
( ketentuan ) dan harapan peran yang menerangkan apa yang
individu-individu harus lakukan dalam suatu situasi tertentu agar dapat
memenuhi harapan-harapan mereka sendiri atau harapan orang lain menyangkut
peran-peran tersebut.
Konsep tentang peran (role)
menurut Komarudin (1994:768) dalam buku Ensiklopedia Manajamen mengungkapkan
sebagai berikut:
1.
Bagian dari
tugas utama yang harus dilakukan oleh manajemen
2.
Pola perilaku
yang diharapkan dapat menyertai suatu status
3.
Bagian suatu
fungsi seseorang dalam kelompok atau pranata
4.
Fungsi yang
diharapkan dari seseorang atau menjadi karakteristik yang ada padanya
5.
Fungsi setiap
variable dalam hubungan sebab akibat
Berdasarkan
pengertian tersebut dapat diambil pengertian bahwa peranan merupakan penilaian
sejauh mana fungsi seseorang atau sesuatu atau bagian dalam menunjang usaha
pencapaian tujuan yang ditetapkan ukuran mengenai hubungan dua variable yang
mempunyai hubungan sebab akibat.
3.
Sungai
Linsley, (1980)
menyebut Daerah Aliran Sungai sebagai ” A
river of drainage basin in the entire area drained a stream or system of
connecting streams suchtthat all stream flow originating in the area discharged
thourgh a single outlet”. Selanjutnya menurut Dictionary of scientific and
technical term (Lapedes et al. 1774) Daerah Aliran Sungai (watershed) diartikan
sebagai suatu kawasan yang mengalirkan air dari berbagai anak sungai kesatu
sungai utama.
Dari defenisi di atas,
dapat di kemukakan bahwa Daerah Aliran Sungai merupakn ekosistem dimana unsur
organisme dan lingkungan biofisik serta unsur kimia berinteraksi secara dinamis
dan di dalamnya terdapat keseimbangan inflow dan outflow dari material dan
energi. Selain itu pengelolalaan Daerah Aliran Sungai dapat disebutkan
merupakan suatu bentuk sumber daya alam (SDA) yang secara umum untuk mencapai
tujuan peningkatan pertanian dan kehutanan yang optimum dan berkelanjutan
dengan upaya menekan kerusakan seminimum mungkin agar distribusi aliran sungai
dari DAS merata sepanjang tahun.
4.
Perdagangan
Boediono
(1992), perdagangan
atau pertukaran dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara
lain, bukan antar suatu negara dengan negara lain. Penduduk yang dimaksud bisa
warga biasa (individu), bisa sebuah perusahaan ekspor-impor, bisa perusahaan
industri dan perusahaan negara. Perdagangan luar negeri hanyalah istilah
kependekan dari kegitan pertukaran antar penduduk suatu negara dengan penduduk
di negara lain.
Perdagangan membantu semua warga negara dalam menjalankan usaha-usaha
pembangunan mereka melalui promosi serta pegutamaan sektor-sektor ekonomi yang
mengandung keuntungan komperatif (Todaro,
2000).
Beberapa manfaat yang dapat
diperoleh dari kegiatan perdagangan (gains from trade) seperti yang dijelaskan
oleh Sukirno (2002) adalah
sebagai berikut :
1. Memperoleh
barang yang tidak diproduksi di daerahyang bersangkutan.
2. Memperluas
pasar bagi produk yang dihasilkan oleh suatu derah.
3. Memperoleh
keuntungan dari spesialisasi.
Boediono,
(1992)Pada
dasarnya kegiatan perdagangan timbul karena adanya keinginan oleh pihak-pihak
yang terlibat didalamya untuk memperoleh manfaat/keuntungan tambahan yang dapat
diperoleh dari kegiatan perdagangan tersebut. Oleh karena itu motif manusia
melakukan perdagangan adalah untuk memperoleh manfaat/keuntungan dari
pelaksanaan kegiatan tersebut. Burger (1951) mengungkapkan bahwa
latar belakang terjadinya kemajuan perdaganga dunia kuno pada awal masehi
adalah karena factor ekonomi, teknis dan juga sosiologis.
Van leur, (1954)
menduga bahwa perdagangan antara jawa dengan timor telah berlangsung sangat
tua. Pedagang india telah mencapai kepulauan Indonesia termasuk jawa pada awal
abad masehi. Melihat kenyataan pelayaran pada waktu itu serta pulau-pulau
dikepualau nusa tenggara timur hanya dipisahkan oleh selat-selat sempit, maka
tidak menutup kemungkinan pelaut-pelaut kuno yang telah mencapai jawa juga
telah mencapai pulau timor dan juga sumba. Pelliot dan Lamster (1928)
mendasarkan atas catatan kronik dinasti Han mengungkan telah terjadi hubungan
dagang antara cina dan juga Indonesia pada awal abad masehi. Para pedagang cina
dalampelayaran pulang telah menjelajahi pula kepulauan Nusa Tenggara Timur.
5.
Cendana
Dari buku
Chau Yu Kua disebutkan pulau timor kaya akan kayu cendana. Dan ternyata
penyebutan cendana sebagai salah satu cirri khas NTT telah ada jauh sebelum
berita dari Chau Yu Kua.Berita cina yang lebih tua yakni kronik dinasti Tang menyebutkan bahwa
pada tahun 677 AD raja dwapatam telah mengerimkan utusannya ke Cina dengan
membawa persembahan berupa gading dan kayu cendana (Groenveldt 960).Dwapatam
merupakan nama kerjaan dijawa dan bukan merupakan penghasil cendana, tentunya cendana diproleh dari
perdagangan.
Mohmood
Husain (1983) mengemukakan bahwa pohon cendana yang dibudidayakan di mysore,
india, bibitnya dibawa dari pulau timor 20 abad yang lalu. Ini berarti cendana
yang dikenal di india dan dibudidayakan sekitar awal abad masehi membuktikan
telah ada hubungan pelayaran antara india dengan pusat penghasil cendana di
nusa tenggara timur.
I Gede
Parimartha, (2002) menyinggung keberadaan cendana sebagai hasil hutan di daerah
Nusa Tenggara Timur. Cendana telah menjadi mata perdagangan ke luar
wilayah Pulau Timor jauh sebelum kedatangan Bangsa Eropa. Perdagangan pada masa
ini dilakukan dengan bangsa-bangsa Asia seperti Cina, India, Melayu, Jawa.
Kemudian mengalami perkembangan lebih kompleks setelah kedatangan Bangsa Eropa.
I Ketut
Ardhana,(2005) mengemukakan bahwa Pulau Timor sudah dikenal sebagai daerah
penghasil cendana, jauh sebelum kedatangan Bangsa Eropa. Orang Eropa yang
terlibat paling awal dalam perdagangan cendana di Pulau Timor adalah bangsa
Portugis. Setelah kedatangan Belanda terjadi perselisihan antara Portugis
dengan Belanda memperebutkan ekspor kayu cendana. Raja-raja lokal banyak
diuntungkan dengan perdagangan cendana, namun setelah Belanda menanamkan
kekuasaan di Pulau Timor keuntungan raja-raja berkurang hal ini menimbulkan
gerakan anti Belanda.
E.
Metode Penelitian
1.
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini
merupakan penelitian deskriptif dimana suatu metode penelitian yang dimaksudkan
untuk menggambarkan kondisi atau situasi yang terjadi pada masa lampau ataupun
masa sekarang.Selain itu jenis penelitian deskriptif adalah jenis penelitian
yang berusaha menggambarkan permasalahan yang dibawa oleh peneliti masih
bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti memasuki lapangan atau
konteks sosial (Sugiyono, 2010:2013).
2.
Lokasi Penelitian
Lokasi dalam penelitian
ini dilaksanakan di Kecamatan Noemuti, Kabupaten Timor Tengah Utara. Alasan
dipilihnya lokasi ini karena Noemuti merupakan salah satu
pemegang hegemoni politik di Timor Barat sampai pertengahan abad 18 dan menjadi
penggerak penghambat lajunya kekuasaan perdagangan cendana oleh VOC di sungai
Benain di Timor Barat .
3.
Informan
Maleong (2004: 33) menjelaskan bahwa informan adalah orang yang
dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar
penelitian.Jadi ia harus mempunyai banyak pengelaman tentang latar penelitian. Dalam
pelaksanaan penelitian ini peneliti menetapkan satu atau beberapa orang
informan kunci dan mengadakan interview terhadap mereka kemudian diminta
arahan, saran petunjuk sebaiknya yang menjadi informan berikutnya yang menurut
mereka memiliki pengetahuan, pengalaman dan informasi yang dicari. Selanjutnya
penentuan informan berikutnya dilakukan dengan teknik yang sama sehingga dalam
penelitian akan diperoleh jumlah informan yang semakin lama semakin besar yang dapat
memberikan data yang lengkap. Oleh karena itu yang menjadi informan dalam
penelitian ini adalah tua adat, tokoh masyarakat dan tokoh masyarakat biasa.
4.
Sumber Data
a.
Data Primer
Sugiyono, (2010:193)
menyatakan bahwa data primer merupakan sumber data yang langsung memberikan
data kepada peneliti. Dalam penelitian ini sumber data yang
diperoleh bersumber langsung dari tua-tua adat di daerah setempat dan para
pemimpin daerah tempat terjadinya peristiwa tersebut.
b.
Data Sekunder
Iskandar (2008: 175), menyatakan bahwa sumber data sekunder adalah
sumber data yang diperoleh dengan mengumpulkan atau mengolah data yang bersifat
studi pustaka berupa penelaan terhadap pustaka berupa referensi-referensi
maupun laporan dan sebagainya yang memiliki hubungan dengan masalah penelitian.Silalahi
(2009: 76) memperjelaskan lagi bahwa data sekunder adalah data yang dikumpul
dari tangan kedua atau sumber lain yang tersedia sebelum penelitian dilakukan.
Dalam penelitian ini, sumber sekundernya diambil dari berbagai buku-buku atau
dokumen yang berkaitan dengan permasalahan penelitian ini.
5.
Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a.
Wawancara
Santoso (2005: 73), wawancara adalah pengumpulan data dengan cara
menanyakan sesuatu terhadap informan dengan cara tanya jawab secara langsung.
Dalam melakukan wawancara dengan informan, peneliti berpatokan pada daftar
pertayaan yang telah disiapkan. Untuk memudahkan peneliti dalam wawancara ini,
peneliti menyiapkan alat bantu berupa tape
rekorder dan buku catatan untuk mencatat dan merekam hasil wawancara dengan
informan, dengan tujuan agar hasil wawancara tersebut tidak mudah dilupakan.
Selain itu peneliti juga menyiapkan kamera untuk memotret objek-objek yang
berkaitan dengan penelitian ini. Sugiyono (2008: 317), mengatakan bahwa
wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide
melalui tanya jawab sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik
tertentu. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulsn data apabilla peneliti
ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus di
teliti.
b.
Observasi
Iskandar (2008: 215), menyatakan bahwa observasi adalah metode
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati langsung dan memahami
sesuatu fenomena. Margono (2005: 158),mempertegaskan lagi bahwa observasi
diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala
yang tampak pada obyek penelitian, pengamatan dan pencatatan yang dilakukan
terdadap obyek di tempat terjadi atau berlangsungnya peristiwa, sehingga
observasi berada bersama obyek yang diselidiki.
c.
Studi Dokumen
Sugiyono
(2007: 329), mengatakan bahwa studi dokumen merupakan catatan peristiwa yang
sudah berlalu yang berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari
seseorang yang berkaitan dengan objek yang diteliti yaitu sarana yang
berhubungan denganfungsi rumah adat Lanain
yang berada di Desa Kakaniuk Kecamatan Malaka Tengah Kabupaten Belu. Margono
(2005: 181), memperjelaskan lagi bahwa studi dokumen merupakan cara pengumpulan
data melalui peninggalan tertulis seperti arsip-arsip dan buku-buku tentang
pendapat, teori atau hukum-hukum yang berkaitannya dengan penelitian.
6.
Analisis Data
Teknik analisis data yan digunakan
dalam penelitian ini yakni analisis deskriptif kualitatif setelah mengumpulkan
data dari wawancara, observasi dan studi dokumen. Data yang sudah dikumpulkan
ditabulasi, diklasifikasi dan diidentifikasi berdasarkan pola, tema dan sub
tema. Selanjutnya dikategorikan dan dikelompokaan agar terhadap hubungan antara
yang satu dengan yang lainnyauntuk diinterprestasikan memlalui teori-teori yang
relavan. Miles dan Hubermen dalam Haryono, ( 2002: 65), menegaskan bahwa
setelah data terkumpul peneliti melakukan analisis hasil penelitian, maka hasil
penelitiaan tersebut dideskkripsikan dalam sebuah laporan. Laporan ini kemudian
menjadi bahan konsultasi dengan dosen pembimbing, agar dapat ditulis dalam
bentuk laporan skripsi.
Bogdan dan Taylor (1975: 79),
menegaskan lagi bahwa analisis data sebagai proses yang merinci usaha sebagai
formal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis (ide) seperti yang di
sarankan oleh data dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan pada tema dan
hipotesis. Hal ini lebih memperjelas lagi bahwa untuk menemukan suatu ide harus berdasarkan tema
yang dikaji.
DAFTAR
PUSTAKA
Gazalba,
Sidi. 1981. Pengantar Sejarah Sebagai
Ilmu. Bharata Karya Aksara: Jakarta.
Margono.
2005. Metode Penelitian pendidikan.
Rineka Cipta: Jakarta
Soerjono.
1982. SosiologiSuatuPengantar. Rajawali:
Jakarta.
Silalahi.
2009. Metode Penelitian Sosial. Rafika Aditama: Bandung
Selo
Soemarjan dan Soelaeman Soemardi. 1974. Setangkai
Bunga Sosiologi. Grafindo
Persada:
Jakarta.
Sugiyono,
2005. Memahami penelitian kualitatif.
Alfabeta: Bandung.
Widiyatmika. 2012. Lintasan Sejarah Bumi Cendana. Pusat
Pengembangan Madrasah NTT: Kupang.
Sophia
, Ira. 2010. Skripsi Peran strategis Kali
Besar dalam pembentukan dan perkembangan Kota Batavia pada masa pemerintahan
VOC.Perpustakaan
Universitas Indonesia UI.
Deskripsi Dokumen:
http://lontar.ui.ac.id/opac/themes/libri2/detail.jsp?id=20245993&lokasi=lokal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar