Kabinet ini berawal dari 2 Agustus 1955 dan berakhir 3 Maret 1956. Dipimpin oleh Burhanuddin Harahap. Program kabinetnya:
1.
Mengembalikan
kewibawaan pemerintah, yaitu mengembalikan kepercayaan Angkatan Darat dan
masyarakat kepada pemerintah
2.
Melaksanakan
pemilihan umum menurut rencana yang sudah ditetapkan dan mempercepat
terbentuknya parlemen baru
3.
Masalah
desentralisasi, inflasi, pemberantasan korupsi
4.
Perjuangan
pengembalian Irian Barat
5.
Politik
Kerjasama Asia-Afrika berdasarkan politik luar negeri bebas aktif.
Dalam pelaksanaannya
Kabinet Burhanuddin Harahap berhasil :
1.
menyelenggarakan
pemilu pertama yang demokratis pada 29 September 1955 (memilih anggota DPR) dan
15 Desember 1955 (memilih konstituante). Terdapat 70 partai politik yang
mendaftar tetapi hanya 27 partai yang lolos seleksi. Menghasilkan 4 partai
politik besar yang memperoleh suara terbanyak, yaitu PNI, NU, Masyumi, dan PKI.
2.
Melaksanakan
Perjuangan Diplomasi Menyelesaikan masalah Irian Barat dengan pembubaran Uni
Indonesia-Belanda.
3.
Memberantas
korupsi dengan menangkap para pejabat tinggi yang dilakukan oleh polisi
militer.
4.
Membina
hubungan antara Angkatan Darat dengan Kabinet Burhanuddin.
5.
Menyelesaikan
masalah peristiwa 27 Juni 1955 dengan mengangkat Kolonel AH Nasution sebagai
Staf Angkatan Darat pada 28 Oktober 1955.
Tetapi Kabinet ini
mengalami kendala atau Masalah yang yakni Banyaknya mutasi dalam lingkungan
pemerintahan dianggap menimbulkan ketidaktenangan.
Dengan berakhirnya
pemilu maka tugas kabinet Burhanuddin dianggap selesai. Pemilu tidak
menghasilkan dukungan yang cukup terhadap kabinet sehingga kabinetpun jatuh.
Akan dibentuk kabinet baru yang harus bertanggungjawab pada parlemen yang baru
pula.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar